Kamis, 19 Desember 2013

cerita di balik para Volunteer Rumah Permata

         Rumah Permata adalah sebuah cita-cita yang semenjak dulu telah ada. Kegelisahan yang terus terjaga dan akhirnya bisa terlaksana begitu salah satu Permata kami telah kembali kepada pemiliknya. Seminggu setelah ia menuju haribaanNya, saya tergerak untuk menghadirkan kilau-kilau  Permata yang selama ini dibiarkan begitu saja. Maka, dengan bekal niat diawali oleh saya dan ibu sebagai penggagas sekaligus volunteer, rumah kami sulap menjadi rumah belajar yang kami namakan Rumah Permata. 

     Seiring waktu, dimulai dari 13 anak, pada 4 Oktober 2013, Permata kami bertambah banyak. Hingga sekarang ada 80 anak yang berceloteh, bermain dan belajar bersama kami setiap hari. Pun secara sukarela, beberapa Permata kami berkenan menjadi volunteer untuk adik-adiknya.Maka kami namakan mereka adalah tutor sebaya bagi sesamanya. Apa yang mereka peroleh dari saya, kemudian dibagi kepada adik-adiknya. Secara tak langsung, mereka justru akan lebih pandai karena punya kesempatan untuk lebih mendalami lagi, dan tentu saja, mereka sudah bisa ikut berbagi, #turuntangan belajar bersama sebayanya ...

Langkah Kecil untuk Turun Tangan

Lahir dari kegelisahan banyak anak-anak yang ingin belajar namun memiliki keterbatasan finansial. Rumah Permata hadir menjembatani hal ini. Tak cukup gelisah dengan berangan-angan, langkah kecil ini semoga bisa menjadi salah satu cara untuk bisa #turuntangan.